Selainitu, terdapat dua keuntungan menggunakan struktur IMRaD dalam penulisan karya ilmiah: penulis lebih mudah dalam mengatur isi tulisan dan pembaca lebih mudah dalam menemukan informasi yang mereka inginkan (Mack, 2014). IMRaD mencerminkan pandangan dominan tentang penelitian ilmiah yang sebagian besar dipengaruhi oleh kemajuan teknologi Kemubaziranpilihan kata pada kalimat pertama ditunjukkan oleh penggunaan kata memberanikan diri dan mengajukan diri secara bersama-sama. b. Penyebutan identitas pelamar ditunjukkan oleh kalimat: Saya bernama Ammar Harits dan Saya seorang laki-laki sehat jasmani dan rohani. Pe n d a p a t d a n argumen dalam teks editorial 3. Saran terhadap Salahsatu contoh aplikasi yang gratis adalah Mendeley, dan yang berbayar adalah EndNote. Program/aplikasi tersebut akan sangat membantu penulis dalam membuat sitasi dan bibliografi (Akbar, 2016 DeskripsiSingkat CARA KREATIF MENULIS KARYA ILMIAH Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang HakCipta Pasal 2 1. Hak cipta merupakan hak esklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaanya yangtimbul secara ototmatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan MengonstruksiArtikel Berdasarkan Fakta Artikel merupakan jenis tulisan yang berisi pendapat, gagasan, pikiran, atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat, biasanya ditulis dengan bahasa ilmiah populer. Intinya, artikel opini adalah tulisan yang berisi pendapat penulis tentang data, fakta, fenomena, atau kejadian tertentu XPRnv. Daftar Isi Pengertian Teks Editorial Kaidah Kebahasaan Teks Editorial 1. Menggunakan Kalimat Retoris 2. Menggunakan Kata Populer 3. Menggunakan Kata Ganti Penunjuk 4. Menggunakan Konjungsi Contoh Teks Editorial dengan Kaidah Bahasa Yang Baik dan Benar Makassar - Teks editorial adalah artikel yang ditulis oleh redaktur dari suatu media massa. Karena itu kaidah-kaidah kebahasaan teks editorial perlu diperhatikan agar bisa menulis artikel yang baik dan diketahui, teks editorial mewakili opini dan pandangan resmi dari sebuah media terkait dengan isu tertentu. Isu tersebut umumnya adalah peristiwa atau masalah yang tengah hangat di itu, menulis teks editorial tak bisa sembarangan. Ada beberapa aturan dan kaidah-kaidah bahasa yang perlu diperhatikan. Nah, agar bisa memahami lebih jelas mengenai kaidah kebahasaan dalam teks editorial, berikut uraiannyaPengertian Teks EditorialSebelum membahas tentang kaidah kebahasaan teks editorial, terlebih dahulu perlu diketahui tentang apa itu teks dari e-Modul Bahasa Indonesia, Kemendikbud RI, pengertian teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat saat itu. Isu tersebut bisa berupa masalah politik, sosial, ekonomi, dan lain editorial ini biasanya dibuat secara rutin oleh media massa. Ini dianggap sebagai sikap, opini, atau pandangan resmi suatu penerbit atau media terhadap isu yang sedang teks editorial ini bisa berupa kritikan, penilaian, harapan, prediksi, ataupun saran. Karena itu teks editorial ini dianggap memiliki kekuatan yang cukup dalam mempengaruhi dalam menulis teks editorial, umumnya ada 4 kaidah bahasa yang sering digunakan. Hal ini menjadi semacam pakem agar penulisan artikel tersebut menjadi lebih kuat dan Menggunakan Kalimat RetorisKaidah kebahasaan teks editorial yang pertama adalah penggunaan kalimat yang sifatnya retoris. Kalimat retoris merupakan kalimat tanya yang biasanya tidak ditujukan untuk mendapatkan pemerintah sudah memperhatikan kesejahteraan rakyat?"Pertanyaan retoris ini digunakan untuk mempengaruhi pembaca agar tergugah untuk merenungkan atau memikirkan terhadap isu yang dibahas. Dengan begitu, pada akhirnya bisa merubah pandangannya terkait isu Menggunakan Kata PopulerDalam menulis teks atau artikel editorial, sebaiknya menggunakan kata-kata populer. Yaitu kata-kata yang mudah dipahami oleh banyak Menggunakan Kata Ganti PenunjukKaidah kebahasaan teks editorial selanjutnya adalah penggunaan kata ganti untuk menunjukkan waktu, tempat, peristiwa atau hal yang menjadi fokus utama ulasan. Contohnya kata-kata seperti itu, tersebut, dan pemerintah sudah berusaha mengetaskan kemiskinan, namun ternyata hal itu belum dapat dilakukan.""Berdasarkan kenyataan tersebut, diperlukan langkah bijak untuk menangani pengangguran di Indonesia."4. Menggunakan KonjungsiKonjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat. Kata konjungsi tersebut menghubungkan antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa atau kalimat dengan kata konjungsi ini biasanya diperuntukkan untuk 4 hal, yaitu;Konjungsi Untuk menata argumentasi seperti kata "pertama", "kedua", "berikutnya", dan juga digunakan untuk memperkuat suatu argumentasi, seperti kata "bahkan", "lagi pula", "sebagai contoh", "padahal", "justru" dan lain juga digunakan untuk menyatakan hubungan sebab-akibat. Contohnya kata "sejak", "sebelumnya", "oleh karena itu", dan lain untuk menyatakan harapan. Contoh katanya seperti "agar", "supaya", "sehingga" dan lain Teks Editorial dengan Kaidah Bahasa Yang Baik dan BenarBerikut ini sebuah contoh teks editorial yang menggunakan kaidah bahasa dan struktur artikel yang baik dan benar.PENGENALAN ISUDi sebuah harian nasional, Selasa 22/5,Perhimpunan Hipertensi Indonesia Indonesian Society for Hypertension memasang sebuah iklan dengan judul dalam bahasa Inggris World Hypertension Day, May 17, 2019, sebuah momentum yang digalang World Hypertension Leage dengan tema "Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure". Sebagai orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang tepat jatuh pada pekan lalu itu?ARGUMENTASIBagi masyarakat Indonesia yang belakangan ini dilanda berbagai persoalan sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga hingga berbagai kasus korupsi yang tiada hentinya, persoalan hipertensi penyakit tekanan darah tinggi seperti tenggelam tak ada gaungnya. Apakah karena dianggap kurang menarik sehingga tidak ada yang mau peduli?Padahal, kalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga penduduk berusia di atas 18 tahun adalah penderita hipertensi. Hal ini berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-tenang saja. Persoalannya, hipertensi dapat memicu berbagai penyakit lain sebagai akibat rusaknya berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan jantung kalau tidak ditangani dengan global, penyakit hipertensi memiliki angka kematian yang cukup mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi menderita keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah merasakan betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung untuk cuci darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi. Salah satu penyebab gagal ginjal adalah hipertensi. Penyakit lain yang juga bisa dipicu oleh hipertensi adalah stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya bisa meninggal dunia seketika, berbagai penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut bisa berlangsung berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang sangat hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan akan menimbulkan berbagai penyakit lain yang bakal mengurangi kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian, bermula dari masalah kesehatan dalam keluarga akan dapat menimbulkan masalah lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga gaya dan pola hidup yang ini harus pula dibarengi dengan berbagai kampanye dan penyuluhan untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan. Hal ini dapat membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan pola hidup yang sehat. Tujuannya agar warga terhindar dari hipertensi dan berbagai penyakit turunannya.PENEGASAN ULANGDengan demikian, kampanye dan penyuluhan seperti yang dilakukan Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja menyebabkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi juga bagi masyarakat. Risiko ini dapat dikurangi kalau masyarakat memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu. Simak Video "Jelang Pemilu 2024, Jokowi Harap Media Tetap Idealis-Objektif" [GambasVideo 20detik] urw/asm - Teks editorial biasa juga disebut teks opini. Teks editorial adalah teks berisi analisis subyektif atas suatu topik atau isu yang sedang ramai dibahas. Dalam teks editorial terdapat opini dan fakta. Opini dan fakta tersebut saling berkaitan dan merupakan sudut pandang atau argumen yang coba diangkat oleh si penulis. Sedangkan fakta dapat berupa data atau bukti atas suatu kejadian atau peristiwa. Berikut ini contoh teks editorial tentang Covid-19 beserta fakta dan opininya Contoh teks editorial tentang Covid-19 Baca juga Teks Editorial Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Contoh 1 Berpulangnya Pahlawan Kemanusiaan Jumlah tenaga medis yang meninggal selama menangani Covid-19 terus bertambah. Mereka bekerja keras melawan pandemi, mengesampingkan kepentingan pribadi demi kemanusiaan. Kematian tenaga medis tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Terhitung per Kamis 15 Oktober 2020, Ikatan Dokter Indonesia IDI mencatat ada total 136 dokter meninggal akibat Covid-19. Terdiri dari 71 dokter umum, 63 dokter spesialis, dan dua dokter residen. Tersebar dari 18 wilayah provinsi dan 66 wilayah kota/kabupaten. Padahal tenaga medis yang menangani tidak hanya dokter saja. Ada perawat dan bagian-bagian lain yang menjadi satu kesatuan tim medis. Hingga 10 November 2020, tercatat 323 tenaga medis meninggal. Tenaga medis merupakan aset negara. Bila nyawa tenaga medis terus berkurang, maka penanganan pandemi akan semakin sulit. Terlepas dari angka-angka, setiap nyawa yang hilang tidak dapat tergantikan oleh keluarga yang ditinggalkan. Jumlah kematian tenaga medis yang terus meningkat, indikasi bahwa pemerintah dan masyarakat kurang berempati pada perjuangan mereka. Bila kebijakan tidak dibenahi, serta kepatuhan masyarakat terus menurun, berapa banyak lagi tenaga medis yang harus gugur. Kalimat fakta Fakta dalam contoh di atas terdapat dalam data-data yang diambil dari IDI, yang terdapat dalam paragraf ketiga. Kalimat opini Sementara opini dalam editorial tersebut terdapat dalam kalimat di paragraf akhir, yaitu, "Jumlah kematian tenaga medis yang terus meningkat, indikasi bahwa pemerintah dan masyarakat kurang berempati pada perjuangan mereka". Kalimat tersebut merupakan pandangan pribadi dari penulis editorial. Baca juga Contoh Teks Editorial Contoh 2 Huru-hara Vaksin Covid-19 Satuan Tugas Satgas Penanganan Covid-19, pemerintah, dan peneliti seharusnya berkoordinasi dengan baik dalam menyampaikan informasi ke publik. Petengahan tahun lalu kita sempat mendengar bahwa pemerintah menjanjikan vaksin pada November 2020. Sementara penelitian dan percobaan vaksin masih terus berjalan, dan belum dapat dipastikan pengaplikasiannya ke manusia. Publik diombang-ambingkan. Organisasi Kesehatan Dunia WHO sampai saat ini belum menganjurkan pemberian vaksin karena memang penelitian terhadap vaksin belum juga usai. Hal tersebut dibenarkan oleh juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Iku Adisasmito. Ia meminta masyarakat untuk sabar menanti vaksin Covid-19. Pemerintah mungkin bermaksud baik, menyampaikan janji soal vaksin agar masyarakat tidak panik. Namun penyampaian informasi atau janji ke publik tetap harus berdasarkan fakta di lapangan. Ketidakselarasan antara ujaran pemerintah dengan satgas dan para peneliti, mengindikasikan kurangnya koordinasi dan komunikasi. Kalimat fakta Fakta dalam teks editorial di atas ditunjukkan pada paragraf pertama mengenai pemerintah menjanjikan vaksin pada November 2020, pernyataan WHO, dan Jubir Satgas Covid-19. Kalimat opini Opini terdapat pada kalimat pertama paragraf pertama dan seluruh kalimat di paragraf tiga. Baca juga Perbedaan Teks Editorial dan Teks Berita Contoh 3 Contoh berikut ini diambil dari tajuk rencana koran Kompas edisi Selasa, 3 Maret 2020. Tajuk Rencana Bersama Atasi Covid-19 Pemerintah resmi mengumumkan dua kasus warga Indonesia asal Depok, Jawa Barat, terinfeksi virus korona baru Covid-19. Pemerintah perlu menenangkan Joko Widodo mengumumkan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 2/3/2020, dua warga Indonesia terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang terdeteksi terinfeksi virus korona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia. Pengumuman Presiden yang didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menepis kecurigaan masyarakat internasional bahwa Indonesia menyembunyikan kasus Covid-19. Setelah pengumuman, tantangan pemerintah adalah menenangkan warga. Kepanikan terlihat dari meningkatnya permintaan masker penutup hidung dan mulut serta cairan beralkohol pembersih tangan. Warga di beberapa tempat dilaporkan memborong bahan pokok di toko swalayan. Langkah Menteri Kesehatan menjelaskan dan menjawab semua pertanyaan media menunjukkan keterbukaan informasi. Juga langkah menelusuri riwayat kontak pasien kita harapkan akan dapat menenangkan masyarakat. Akan sangat baik apabila pemerintah dapat menjelaskan alasan hanya mengisolasi rumah tinggal kedua pasien dan tidak mengisolasi Kota Depok serta dampaknya pada pencegahan penularan virus. Presiden Joko Widodo telah menegaskan kesiapan pemerintah, antara lain, menyiapkan 100 rumah sakit dengan ruang isolasi dan peralatan berstandar internasional di seluruh Indonesia. Penanganan pun berstandar internasional, kerja sama lintas lembaga dilakukan, anggaran juga disediakan. Secara statistik, korban meninggal di seluruh dunia akibat Covid-19 sekitar 2 persen dari total kasus. Namun, penularan dari orang ke orang relatif mudah dan sudah lintas negara, membuat ketakutan dan kepanikan global. Dalam situasi seperti saat ini, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus bekerja sama membangkitkan optimisme seraya tetap menjaga kehati-hatian. Lembaga legislatif kita harapkan dapat membantu pemerintah mencegah dampak negatif kekhawatiran masyarakat. Kepala daerah segera bergerak menjelaskan langkah pencegahan penularan dan penanganan Covid-19 di daerah masing-masing. Komunitas masyarakat membantu menyebarkan informasi akurat. Hanya dengan kerja sama kita dapat keluar dari dampak negatif pada berbagai sudut kehidupan kita akibat wabah Covid-19. Penanganan yang baik secara bersama-sama akan menjaga kepercayaan dunia usaha dan investor yang pada akhirnya akan menguatkan indeks harga saham gabungan, membuat wisatawan mancanegara kembali berkunjung ke Indonesia, dan ekonomi membaik. Ke depan, kita ingin Indonesia bukan hanya menemukan kasus warga yang terinfeksi, tetapi juga menyembuhkan dan bersama masyarakat dunia mencegah persebaran Covid-19 melalui penelitian kedokteran yang tengah kita lakukan. Kalimat fakta Fakta dalam teks editorial di atas terdapat dalam poin berikut Presiden Joko Widodo mengumumkan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 2/3/2020, dua warga Indonesia terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kontak dengan warga negara Jepang. Presiden Joko Widodo telah menegaskan kesiapan pemerintah, antara lain, menyiapkan 100 rumah sakit dengan ruang isolasi dan peralatan berstandar internasional di seluruh Indonesia. Secara statistik, korban meninggal di seluruh dunia akibat Covid-19 sekitar 2 persen dari total kasus. Kalimat opini Sementara opininya dapat ditengarai melalui poin berikut Akan sangat baik apabila pemerintah dapat menjelaskan alasan hanya mengisolasi rumah tinggal kedua pasien dan tidak mengisolasi Kota Depok serta dampaknya pada pencegahan penularan virus. Baca juga Contoh Teks Eksplanasi, Memupuk Rasa Persatuan dan Kesatuan Bangsa Contoh 4 Contoh berikut ini diambil dari tajuk rencana koran Kompas edisi Senin, 9 Maret 2020. Tajuk Rencana Efektifkan Anggatan Covid-19 Anggatan pemerintah untuk menghadapi wabah virus korona Covid-19 sangat kecil jika dibandingkan negara maju sehingga efektivitasnya perlu dipastikan. Paket stimulus yang dialokasikan pemerintah Rp 10,3 triliun 700 juta dollar AS, termasuk insentif fiskal, hibah kepada pemerintah daerah, dan dorongan untuk dana jaminan sosial. Insentif fiskal kedua sedang diformulasikan. Bandingkan dengan Pemerintah China yang mengalokasikan 110,48 miliar yuan 16 miliar dollar AS per 4 Maret 2020. Jepang mengalokasikan pengeluaran tambahan 5 triliun yen 47 miliar dollar AS untuk meredam dampak Covid-19. Korea Selatan dan Singapura masing-masing mengalokasikan 9,9 miliar dollar AS dan 4,06 miliar dollar AS untuk membantu medis, bisnis, rumah tangga. Anggaran Indonesia yang tak banyak itu akan semakin tidak efektif bila terlambat diserap atau dibelanjakan dan tidak tepat sasaran. Karena itu, terbitnya surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri kepada seluruh pemerintah daerah agar mengendalikan dan mempercepat penyerapan anggaran untuk mengatasi wabah Covid-19 beserta dampak ikutannya berupa perlambatan pertumbuhan ekonomi adalah langkah tepat. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia pun mengamanatkan para gubernur dan bupati/wali kota untuk menggerakkan segala sumber daya sesuai tanggung jawab dan kewenangannya; mengintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah; dan mengalokasikan anggaran yang memadai dalam upaya mencegah, mendeteksi, dan merespons cepat berbagai penyakit yang menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Kita berharap, anggaran yang minim itu difokuskan pada kegiatan yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat, seperti peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama ataupun rumah sakit rujukan di daerah yang potensial terjangkit. Pemerintah telah mengeluarkan protokol kesehatan untuk menghadapi Covid-19, mulai dari proses screening suspect, pengantaran ke RS rujukan, pengambilan spesimen, hingga proses isolasi dan penyembuhan. Tanpa dukungan anggaran, protokol itu akan menjadi kertas belaka. Begitu pula implementasi protokol area pendidikan, seperti pengintensifan kebersihan lingkungan di sekolah, ataupun protokol penanganan Covid-19 di berbagai pintu masuk di daerah, mulai dari bandara, pelabuhan, hingga pos lintas batas darat negara. Tidak kalah penting adalah protokol komunikasi. Di era banjir informasi, kegiatan komunikasi yang masif sangat vital untuk mengatasi bias informasi. Anggaran yang ada sungguh-sungguh digunakan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Percepatan penyerapan anggaran jangan disalahgunakan untuk kegiatan yang tidak urgen atau balas jasa menjelang pilkada. Dengan kesungguhan, keterpaduan, anggaran yang tidak banyak bisa menjadi modal kuat bagi bangsa ini untuk menghadapi Covid-19. Kalimat fakta Fakta dalam editorial di atas ada dalam poin-poin berikut Paket stimulus yang dialokasikan pemerintah Rp 10,3 triliun 700 juta dollar AS, termasuk insentif fiskal, hibah kepada pemerintah daerah, dan dorongan untuk dana jaminan sosial. Insentif fiskal kedua sedang diformulasikan. Pemerintah China yang mengalokasikan 110,48 miliar yuan 16 miliar dollar AS per 4 Maret 2020. Jepang mengalokasikan pengeluaran tambahan 5 triliun yen 47 miliar dollar AS. Korea Selatan dan Singapura masing-masing mengalokasikan 9,9 miliar dollar AS dan 4,06 miliar dollar AS. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia Kalimat opini Sementara opini dalam teks editorial di atas, dapat ditengarai pada kalimat berikut Kita berharap, anggaran yang minim itu difokuskan pada kegiatan yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat, seperti peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama ataupun rumah sakit rujukan di daerah yang potensial terjangkit. Percepatan penyerapan anggaran jangan disalahgunakan untuk kegiatan yang tidak urgen atau balas jasa menjelang pilkada. Dua kalimat di atas merupakan respon, tanggapan, atau sudut pandang redaksi terkait data dan fakta yang mereka suguhkan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

argumen mendukung dalam teks editorial ditunjukkan oleh kalimat angka