Sebabitu aku lebih suka menafsir kisah cinta Qays dan Layla, adalah representasi cinta manusia kepada Allah; cinta yang lepas dari nafsu, nikmat duniawi, dan mengakui ke-esaan dan keindahan Allah. Hanya cinta semacam itu memungkinkan untuk mencintai keindahan lain yang terikat oleh Allah; keindahan alam semesta, termasuk di dalamnya laut Parasahabat inilah hadiah dariku yang kepersembahkan kepadamu, berupa PUISI CINTA KEPADA ALLAH yang perlu engkau pahami dan renungkan secara mendalam. Semoga bermanfaat. KERINDUAN (IN THE BEGINNING) Sapaan hening dan dingin semilir angin malam Membelaiku dalam kerinduan yang teramat dalam Nyanyian simphoni sang rembulan dan bintang gemintang merekamenangis dalam do'anya. mereka menangis dalam dzikirnya.. mereka tahu siapa dirinya. ketika mereka tahu siapa Tuhannya. ketika mereka tunduk menjatuhkan kening mereka. serata lantai dengan telapak kakinya. sujud tubuhnya. sujud hatinya. sujud jiwanya. Akhirnyadengan mengedepankan cinta kepada Allah dan Rasulullah serta makhluk Allah yang lain, maka akan menimbulkan perasaan ketakutan dan kesedihan hilang pelan-pelan namun pasti bersamaan dengan kesungguhannya dalam sebuah perjuangan. Nashrun Minallahi Wa Fathun Qarib Wa Bashshiril Mukminin. Alif Sarifudin, Ketua PDM Kota Tegal ISBN: 978-602-79822-3-9. Gambar sampul / isi: Tina Safari. Perancang sampul / penata letak : Alek Subairi. Pengantar : Faisal Kamandobat. Catatan: Tina Safari, penyair kelahiran Swedia ini, menulis tidak dalam bahasa ibunya, melainkan langsung ke dalam bahasa Indonesia. Beberapa pilihan puisi Tina Safari dalam Cinta tak Mungkin. Ra8e0. Puisi Cinta Islami untuk Tentramkan Hati, foto Puisi Cinta Islami untuk Tentramkan HatiTEMPAT YANG HANYA MILIK-MUOleh Irfa ErfianahBukan kepalsuan yang ku mauBukan kesemuan yang ku butuhkanHanya sebuah tempatYang bisa terima hinanya akuKu temukan itu di Sisi-MuTerlihat dalam Agung agama-MuTempat terindah yang hanya Milik-MuTempat terindah yang hanya di Sisi-MuTempat yang bisa terima kotornya akuYang beri bahagia dalam ketenanganSungguh kepalsuan tiada padanyaKesemuan pun mustahil ada padanya"Wahai Dzat penggenggam hidup dan jiwa-jiwa matiMerindu-Mu dalam lembar penghambaanBerharap diterima di tempat yang hanya Milik-MuAku…Aku adalah puing yang berserakTercerai-berai dari bingkai duniaLantang suaraku namun tak terdengarMenggebu semangatku namun tak tersampaiAku…Aku berdiri dimana aku berpijakDi atas nasib yang membawaku berkelanaDi atas takdir yang tak bisa aku rubahTakdir Kertas PutihDi secarik kertas putihYang bersih tak bernodaKu coba gore suara hatiDengan tinta ikhlas dan tulus hatiAda kegalauan hati yang membuncah di sanaTertunduk merenung dalam senyapKesunyian merengkuh dalam jiwa kosongWahai kertas putihRangkailah kata demi katakuSusunlah bait demi baitkuBeritahu pada seisi duniaBahwa takdir-Mu bukan takdirkuDo’a rumput KeringRumput mongering di padang tandusJiwa lemah tersapu sepoi anginaParau suara lantunka do’aMemohon hujan sudi kiranya datingAkar menguat mencengkram tanahSeakan enggan kau tak akan goyahIngin segera bereinkarnasiMenjadi rumput hijau ditanah basahAdzan MagribPetang menjelangWaktu pun meniti menuju malamGema adzan magrib berkumandangLafalkan asma-Mu ALLAHU AKBAR!Merdu syairnya memanggil segenap insanUntuk segera tunaikan kewajibanBersimpuh khidmat, bersujud ikhlasBahwa tiada Tuhan selain Allah yang maha besarCintai Aku dengan BismillahTuhan memberikan cintaBagi setiap hambanyaBila cinta itu datingItu adalah anugrah dari-NyaCinta itu adalah sebuah perasaanDia hadir lubuk hatiTanpa kemunafikanTanpa kepalsuanCintai aku dengan bismillahDengan ketulusan hatiDengan keikhlasan jiwa sejatiDengan ridha sang ilahi robbi Allah itu Maha Indah. Terkadang keindahannya menyapa dalam relung batin kita dalam bentuk romantisme berupa kerinduan dan cinta. Namun tidak semua makhluk-Nya mampu menerima sinyal-sinyal itu. Hanya mereka yang mau mendekat kepada-Nya, akan menerima balasan cinta dan kerinduan-Nya. Para sahabat inilah hadiah dariku yang kepersembahkan kepadamu, berupa PUISI CINTA KEPADA ALLAH yang perlu engkau pahami dan renungkan secara mendalam. Semoga bermanfaat. KERINDUAN IN THE BEGINNING Sapaan hening dan dingin semilir angin malam Membelaiku dalam kerinduan yang teramat dalam Nyanyian simphoni sang rembulan dan bintang gemintang Membuat hamba larut dalam kerinduan Duhai Kekasih… Begitu lama Engkau perjalankan hamba seperti Ibrahim Mencari gerangan dimana Sang Kekasih bersemayam Kini itu semua..telah kulalui dengan ijin-Mu Ketika Engkau membisikkan…”Hadapkan wajahmu dengan hanif” Duhai Sang Pujaan… Hampir 40 tahun lamanya…Engkau tutup tirai elok wajah-Mu Namun itu semua…semata-mata karena kebodohanku Yang bergelimang dalam hijab-hijab kesombonganku Wahai Yang Maha Indah Sekian lama Engkau Musa-kan hamba Dengan ketidakpercayaan tentang keberadaan-Mu Namun kini…Engkau dudukkan hamba…di “bukit Tursina” Hancur lebur…terurai…hampa…menjelma menjadi cahaya Bersimbah penyesalan dan tangisan, bersujud di hadapan-Mu Wahai Dzat Yang Maha Lembut Begitu lama Engkau Muhammad-kan dalam kegelisahan Tuk menemukan Yang Sejati…Illahi Robbi Kini…Engkau dudukkan hamba…dalam “Gua Hira” Lautan cinta yang tak terukur kedalamannya Samudera cinta yang tak bertepi Aahhh…Mengapa sekarang baru terjadi Bodohnya hamba, dungunya hamba Setelah kuhabiskan waktu begitu lama Dalam keterombang-ambingan yang fana Terima kasih…duhai Kekasih Di sisa-sisa usiaku…Engkau perkenankan aku Untuk mengenal-Mu…berada di dalam wilayah-Mu Ya Ghofar…Ya Rahman…Ya Rahim…Ya Quddus.. Shalatku, ibadahku, hidup dan matiku.. Kuserahkan dengan tulus…kepada-Mu JALAN TUHAN IN THE PROCESSING 1 Inilah jalan Tuhan, jalan yang tidak semua orang mampu menjalani Berbagai onak dan duri harus kau lalui Badai dan taufan akan kau hadapi Fitnah dan ghibah akan kau dengar setiap hari Kenikmatan duniawimu untuk sementara akan dicabut Agar engkau tidak disibukkan dengan masalah yang remeh Hingga mencapai suatu batas kesanggupanmu mengenal Tuhanmu Titik nadir kehidupan adalah titik awal menuju kebahagiaan Bukankah cinta harus ada pengorbanan? Bukankah kerinduan terfokus hanya pada satu tujuan? Bukankah kasih sayang perlu kepedulian? Bukankah kedamaian diraih dengan perjuangan? Ya Rabb....rengkuhlah hamba dalam belaian-Mu Ya Rabb....dekaplah hamba dalam pelukan-Mu Ya Rabb....tuntunlah hamba senantiasa menuju kepada-Mu Hingga ujung waktu... AL-FITRAH AL-MUNAZALAH IN THE PROCESSING 2 Aku tidak berbentuk namun keberadaanku di dalam sekaligus di luar Wujudku immaterial namun bisa dirasakan Ibarat angin...tidak berbentuk namun ada Berkelana menembus ruang dan waktu yang tak terbatas Aku ada namun tidak butuh apa-apa Tidak pernah sakit, lapar, haus, dan tidur Keinginanku cuma satu...selalu kembali ke haribaan Illahi Karena aku adalah amr Tuhan Kadang aku menangis terbelenggu oleh nafsu Merintih tak berdaya....Menjerit tak bersuara Akulah mutiara yang tenggelam dalam lumpur hitam Bebaskan...lepaskan...biarlah aku menuju kepada yang Sejati Akulah sebenarnya Sang Penguasa Atas nafsuku, pikiranku, qalbuku, akalku dan ragaku Akulah sejatinya Sang Panglima Yang kmenggerakan seluruh perangkatku menuju Illahi Rabbi Sabar, ikhlas, tawakal dan istiqomah adalah pondasiku Shalat dan zakat adalah saranaku Ramadhan adalah penyucianku Haji adalah pembuktianku Man arafa nafsahu, faqad arafa Rabbahu Biarkan diriku selalu berada dalam alam kelanggengan Menatap indah penuh pesona Sang Pujaan Biarlah aku meringkuk penuh kemesraan Oleh belaian Sang Kekasih Tersayang Biarkan aku melepas rindu Dalam lautan asmara yang menggebu-gebu Diliputi rasa cinta yang tak pernah layu Bagaikan kekasih yang lama tidak bertemu INNA LILLAHI WA INNA ILLAIHI ROJI’UUN IN THE END Aku adalah lelaki tersembunyi... "Ayahku" Qudrat..."Ibuku" Iradat..."Diriku" Takdir Aku dijuluki orang pinggiran ditelan gemuruh gelombang jaman... Sebab perilakuku keluar dari jalur sistem "kebenaran" manusia.... Biarlah mereka menganggapku aneh, gila, majnun...terserah.... Kumaafkan sebelum mereka menghinaku...sebab mereka tidak tahu… Tidak mengerti dan memahami hakiki hidup ini.... Biarlah aku menyendiri...cukup Allah SWT yang menemani... Diliputi rasa kebahagiaan, kemesraan, kedamaian dan kenyamanan Yang tak terbeli oleh apa dan siapapun.... Biarlah diri ini sirna, terurai, musnah dan lenyap.... Inna Lillahi wa inna Illaihi Roji'uun...... Marilah kita tetap ISTIQOMAH untuk meraih ridha Allah SWT!!! Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Iwan Fahri Cahyadi Pondok Ar-Rahman Ar-Rahim Semarang

puisi cinta kepada allah